Cita Cinta, dan Cerita di Langit Sukamaju oleh: Rizki Fitriana Menggapai Cita Setinggi Langit Legok Sukamaju oleh: Lukman Hakim, et al. Terbitan: (2019) Menggapai cita setinggi langit Legok Sukamaju oleh: Epi Rahayu..et.al
CeritaGambar Kartun Tentang Menggapai Cita-Cita - Buku Mencapai Cita Cita : Gambar imajinasi cita cita terbaik. . Menggapai cita cita
PerjuanganMenggapai Cita - Cita Setiap kita pasti memiliki sebuah cita-cita atau impian yang ingin digapai, entah berkaitan dengan sekolah lanjutan atau karir kita di kemudian hari. Cita-cita tidak selalu berupa profesi. BISA APA SAJA. 1. keinginan (kehendak) yg selalu ada di dl pikiran: ia berusaha mencapai ~ nya untuk menjadi petani yg baik; 2. tujuan yg sempurna (yg akan dicapai atau dilaksana
Hinggasekarang, cerita bergambar atau komik yang berasal dari negeri sakur tersebut sudah mempunyai banyak fanatisme di berbagai pelosok dunia. gambar kartun menggapai cita cita. 10 half up braid hairstyles ide. Uefa champions league final mov. Selain itu kenapa materi pembelajaran dijenjang pendidikan sd ke smp.
SenangMenggapai Cita-Cita Bersama Sahabat Cerpen Karangan: Dinda Tiara Dewi Kategori: Cerpen Persahabatan Lolos moderasi pada: 20 February 2013. Pagi hari begitu cerahnya. Bella Kielastie Ramadhan yang akan berangkat ke sekolah barunya, ditemani oleh sang ayah untuk berangkat ke sekolah barunya itu, di jalan ia bertemu dengan sahabat sejatinya sejak dari TK (Taman Kanak-kanak), ia tak ingin
senam irama tanpa alat bertumpu pada gerakan dasar. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "MENGGAPAI CITA - CITA"Ada seorang anak yang tinggal di desa, anak itu bernama Anto. Anto hidup di keluarga yang kurang mampu. Ia sedang duduk di bangku kelas 3 disebuah SMA di desanya. Anto adalah siswa yang cukup pandai di sekolahnya. Dan selalu mendapat rangking 3 besar. Anto merupakan siswa yang baik, mudah bergaul, dan ramah kepada siapapun. Ia mempunyai cita – cita ingin menjadi Guru. Agar dapat memajukan pendidikan di desanya. Setelah lulus dari bangku SMA Anto kebingungan memilih antara meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi atau mau bekerja. Karena orang tuanya tidak memiliki biaya untuk membiayai sekolahnya. Karena ingin menggapai cita – citanya akhirnya Anto memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia memilih untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi yang ada di Kota. Disaat itu juga Anto bingung untuk memilih Perguruan Tinggi mana yang ia inginkan. Karena di kota banyak Pergurun Tinggi yang baik dan bagus. Akhirnya ia mengikuti seleksi disalah satu Perguruan Tinggi ternama di kota tersebut, ia bersaing dengan ribuan orang dari berbagai wilayah untuk masuk ke Perguruan Tinggi tersebut, dan ia berharap bisa masuk akan tetapi takdir berkata lain ia tidak dinyatakan lolos, Anto pun tidak pantang menyerah dan terus bersemangat untuk mencari Perguruan Tinggi. Ia mencoba mengikuti seleksi lagi di Perguruan Tinggi lain yang ada di kota tersebut. Dengan perasaan yang tegang dan bercampur aduk ia menunggu hasil pengumuman, akhirnya saat - saat yang dinantikan telah tiba. Ia melihat hasil tes seleksi di papan pengumuman dan ia dinyatakan lolos sebagai mahasiswa baru di Perguruan Tinggi tersebut. Dan perasaannya saat itu langsung senang bercampur haru, karena ia dinyatakan lolos. Akan tetapi Anto ragu untuk mengambil haknya masuk ke Perguruan Tinggi tersebut, karena ia tidak memiliki cukup biaya. Tetapi dengan semangat dan dukungan kedua orang tua, Anto memantapkan diri untuk masuk ke Perguan Tinggi tersebut. Dan ia berusaha untuk tidak membebani kedua orang tuanya, Anto pun berpikir untuk kuliah sambil bekerja supaya bisa memenuhi kebutuhannya. Ia pun bekerja diwaktu senggang bila ia tidak ada jam kuliah. Ia bekerja sebagai penjaga warnet disekitar tempat tinggalnya. Anto bekerja keras untuk membiayai hidupnya dan membiayai kuliahnya. Supaya bisa menggapai cita – cita yang selama ini ia inginkan yaitu untuk menjadi guru. Tetapi jalan Anto untuk menggapai cita – cita memang tidaklah mudah, ia harus melewati banyak cobaan. Tetapi Anto berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankannya. Dengan menjadi penjaga warnet Anto berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan cara itu juga Anto bisa membiayai kuliahnya sendiri, dan tidak meminta kepada orang tuanya. Sebagai mahasiswa Anto merupakan mahasiswa yang aktif, dengan mengikuti berbagai kegiatan di kampusnya. Ia juga merupakan mahasiswa yang pandai dengan ipk lebih dari Dengan ipk tersebut akhirnya Anto mendapatkan beasiswa dari Perguruan Tinggi tersebut. Selama menjadi mahasiswa Anto tetap berusaha keras agar dapat meraih cita – citanya menjadi seorang gurudapat tercapai. Dengan kegigihannya tersebut ia dapat menyelesaikan kuliahnya dalam kurun waktu 4 tahun. Selama 4 tahun sebagai mahasiswa ia berjuang untuk tidak pantang menyerah dalam hal apapun. Dengan doa dan dukungan kedua orang tuan yang selama ini tiada hentinya akhirnya membuahkan hasil. Dan perjuangan selama 4 tahun tersebut tidak sia – sia, Anto akhirnya di wisuda. Kedua orang tua Anto ikut bangga atas pencapaian yang yang selama ini ia berikan kepada orang tuanya. Kunci dari keberhasilan Anto menjadi seorang sarjana yaitu tidak luput dari kerja kerasnya dan sifat pantang menyerah selama ini dalam hal apapun. Dan sekarang Anto sudah menjadi sarjana, akan tetapi perjuangan Anto belum selesai sampai disini. Anto harus mengejar dan mewujudkan cita – cita yang selama ini ia inginkan yaitu ingin menjadi guru. Dengan gelar sebagai sarjana Anto berusaha mengikuti tes cpns untuk menjadi guru. Akan tetapi perjuangannya untuk menjadi guru tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia harus berusaha dan bersaing dengan ribuan orang dari berbagai wilayah untuk menjadi guru. Anto tidak pantang menyerah, setiap ada kesempatan ia terus berusaha dengan mengikuti tes berulang kali. Setelah mengikuti tes berulang kali akhirnya Anto dinyatakan lulus. Dan ternyata ia di tempatkan di sebuh sekolah tempat Anto bersekolah semasa SMA dulu. Lihat Cerpen Selengkapnya
Skip to content Skip to blog sidebar Kisah Inspiratif Tentang Cita-Cita – Gantungkan cita-cita mu setinggi langit, karena cita-cita merupakan motivasi bagi seseorang untuk lebih giat dan tekun untuk belajar agar apa yang diimpikan dapat terwujud. Sewaktu mulai belajar berbicara hingga beranjak kanak-kanak dan mulai memasuki usia sekolah, biasanya orang tua atau guru kita disekolah sering menanyakan cita-cita ke pada kita. Kita sangat bersemangat untuk menjawab, terungkaplah dari mulut seorang anak cita-cita yang sangat indah terdengar, mulai dari Guru, Polisi, Insinyur, Bupati, Gubernur hingga Presiden. Namun, tahukah Anda bahwa hanya sedikit dari kita yang bisa menggapai cita-cita yang diucapkan sejak masih belia. Penyebabnya berbagai macam, ada yang mengubah cita-citanya sewaktu beranjak dewasa seiring perjalanan hidupnya, ada yang terlanjur berkarya, ada pula tanpa kesengajaan dan yang lebih ironis adalah tidak berani untuk mewujudkan cita-cita. Memang cita-cita yang diucapkan pada waktu masih kanak-kanak bukan cerminan, akan tetapi dari situlah mental seseorang mulai dibentuk dan jika orang tua mampu untuk membina dan mengarahkan minat anak, tentu apa yang di cita-citakan akan tercapai. Selain orang tua, yang berperan penting dalam mencapai cita-cita adalah diri pribadi sebab jika dari dalam diri tidak ada niat yang kuat, kurang kepercayaan, tidak tekun dan mudah menyerah maka sudah bisa dipastikan cita-cita hanya angan belaka. Berikut ini ada sebuah kisah menarik yang patut untuk kita simak dan renungkan dan Saya meyakini bahwa Anda akan mendapatkan Inspirasi dari Kisah ini Peta Harta Karun Alkisah seorang pria menemukan peta harta karun yang berada dalam botol. Karena ketidak percayaannya, hingga akhirnya ia pun membuang botol itu ke laut. Beberapa saat kemudian, ada orang lain yang menemukan peta itu. Pada awalnya ia mengikuti petuntujuk dalam peta itu. Namun, ketika ia berjalan lebih jauh menuju arah yang ditunjukan dalam peta itu, ia mulai ragu dan berkata dalam hati ini pasti hanya jebakan. Ia pun membuang botol itu. Tidak lama kemudian, ada orang lain lagi yang menemukan peta itu. Ketika melihat petunjuk dalam peta yang mengharuskannya untuk pergi sejauh 30 meter dari pinggir pantai, ia menyewa sebuah perahu dan pergi ke tempat itu. Akan tetapi ketika melihat petunjuk bahwa ia harus menyelam ke dasar laut, ia menyerah dan pergi lalu ia pun membuang peta itu. Peta harta karun itu pun akhirnya diambil oleh orang ke empat. Ketika membaca petunjuk pada peta, ia segera menyewa perahu sekaligus dengan peralatan menyelam. Jarak 30 meter dari pinggir pantai berhasil ia lewati. Ia pun menyelam ke dasar laut menggunakan peralatan menyelam yang telah ia sewa sebelumnya. Sebuah peristiwa menarik terjadi dan tanpa disangka ia menemukan peti berisi emas dan berbagai perhiasan berharga lainnya yang memiliki nilai sangat tinggi. Pesan Moral Peta harta karun diibaratkan sebuah cita-cita atau tujuan hidup yang ingin kita capai, untuk itu mari catat cita-cita yang kita miliki dalam sebuah gambar agar mudah di lihat dan diwujukan. Keberhasilan dalam meraih cita-cita atau tujuan hidup adalah kombinasi dari Kepercayaan, Usaha, Kerja Keras, Ketekunan dan Sikap Pantang Menyerah, mari lengkapi diri kita dengan sikap-sikap ini. Sekian dulu sharingnya pada Kisah Inspiratif tentang Cita-Cita, semoga bermanfaat untuk Anda serta menjadi Inspirasi Anda dalam menggapai cita-cita. Jika bermanfaat dan Anda menemukan Inspirasi, silahkan dibagikan atau berikan komentar pada kolom yang telah tersedia pada bagian akhir postingan ini. Sumber Kisah Peta HartaKarun
Judul Serial Arza Si Pendongeng Cilik Penulis Umi Latifah, Penerbit Goresan Pena Tahun Terbit 2020 ISBN 978-623-275-036-4 Halaman x + 56 hlm Dunia anak menjadi dunia yang seru untuk dijelajahi. Meski terkesan sederhana dan tak banyak intrik, namun di dunia kecil anak ternyata memiliki kisah yang menarik untuk disimak dan diceritakan. Agar kisah-kisah itu tidak berlalu sia-sia, sebagian mencoba untuk mendokumentasikannya dalam tulisan. Ada yang dilakukan sendiri, ada juga yang dilakukan oleh orang lain. Hal tersebut yang dilakukan oleh Umi Latifah sebagai penulis. Dalam karyanya ini, dia seperti tengah memotret dan mengabadikan salah satu babak terbaik dalam kehidupan putri bungsunya, Arza As-Syifa Mahira. Dara cilik yang akrab disapa Arza itu menjadi lakon utama dalam kisahnya yang sedang jatuh cinta pada dunia mendongeng. Kisah dalam buku ini tentu saja dimulai dengan perkenalan tokoh Arza yang digambarkan sebagai anak yang lucu, lincah, dan pandai bergaul. Dalam kehidupan sehari-hari, Arza tergolong anak yang sibuk dan tidak mau berhenti beraktivitas. Cerita berlanjut mengenai bagaimana awal mula Arza tertarik pada mendongeng. Sederhana, hanya karena sebuah acara di sekolahnya yang mendatangkan pendongeng profesional. Melihat penampilan Kak Zaki, sang pendongeng yang diundang sekolahnya adalah alasan Arza tertarik untuk menjadi pendongeng. Selanjutnya kisah Arza saat berproses menjadi pendongeng seperti bagaimana dia berlatih hingga penampilan mendongengnya di acara Bulan Bahasa dan Pentas Cerita di disampaikan secara luwes oleh Umi Latifah. Tidak lupa, penulis juga menceritakan hal-hal lain yang berhubungan dengan keseharian dara cilik itu. Membuat cerita dalam buku ini terasa dekat dan menggambarkan bagaimana keseharian seorang anak yang meski terus berusaha mengejar cita-citanya namun tetap ada masa dia ingin bermain-main bersama dengan teman sebayanya. Tanpa ada konflik berlebihan yang diselipkan, membaca buku ini seolah membaca buku harian Arza namun dari sudut pandang sang ibu. Sehingga yang tertangkap adalah bagaimana orang dewasa itu melihat sekaligus mendampingi Arza selama berproses menjadi seorang pendongeng dan bagaimana kehidupan sehari-harinya berjalan. Buku ini mungkin akan jauh lebih menarik seandainya di dalamnya diselipkan gambar-gambar ilustrasi mengenai kegiatan yang Arza lakukan. Sehingga pembaca bisa ikut membayangkan apa yang tengah terjadi. Kesalahan-kesalahan ketik seperti penggunaan tanda baca yang kurang sesuai pun perlu untuk dicermati kembali. Tak perlu khawatir mengenai pangsa pembaca. Buku ini bisa dibaca dan dinikmati oleh semua kalangan baik orang tua maupun anak-anak. Bagi anak-anak, buku ini bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi dan semangat dalam menggapai cita-cita. Meski tak harus sama persis dengan Arza yang ingin menjadi pendongeng, namun usaha dan semangatnya bisa dijadikan teladan. Begitu pula dengan sedikit cerita dari sisi lain kehidupan Arza yang dapat diambil nilai positifnya. Sementara bagi orang tua buku ini bisa dijadikan inspirasi dalam memahami bagaimana mengarahkan anak pada keinginan atau cita-citanya. Tentang anak-anak yang serba ingin tahu atau tidak tertebak arah pikirnya sehingga harus selalu untuk dibimbing dan Fitrotul Aini
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa kalian tau apa itu cita-cita? Apakah anda semua memiliki cita cita? Apakah kalian yakin kalau cita-cita kalian akan terwujud? Cita-cita itu adalah suatu keinginan yang ada di dalam hati kalian masing-masing, misalnya "Saya bercita-cita membahagiakan orang tua". Setiap orang pasti berkeinginan untuk membahagiakan orang tuanya kita seorang pelajar cara untuk menggapai cita-cita itu adalah dengan cara giat belajar, bersekolah yang rajin, tidak sering membolos, dan jangan lupa untuk tetap mengabdi pada agamanya masing masing. Jika kita seorang pengangguran janganlah berkecil hati, cobalah untuk mencari pengalaman dalam bekerja misalkan "saya akan mencoba bekerja ke sebuah restoran untuk mencari pengalaman" setelah mendapat modal dan pengalaman cobalah anda untuk membuat lapangan kita ingin menjadi TNi/Polisi cobalah untuk melakukan kegiatan berloharaga yang rajin misalnya, setiap hari selasa dan jumat adalah hari untuk berenang, setiap hari senin, rabu, dan minggu itu jadwal berlari. Untuk menggapai cita-cita itu semua jangan lupa untuk tetap bertawakal, ikhtiar, dan tetap berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa, Dan jangan lupa juga untuk tetap belajar yang rajin agari cita-cita yang kita inginkan dapat tercapai. Karena dengan tercapainya cita-cita berarti keinginan kita sudah tercapai. Nah, bagi kalian yang cita-citanya belum tercapai janganlah berkecil hati teruslah semangat dan capailah cita-cita kalian sampai setinggi langit. Lihat Humaniora Selengkapnya
Ayo Ketawa Gudangnya Humor Indonesia Ayo Ketawa! - Murid-murid sebuah SD sedang sibuk menggambar cita-citanya masing-masing. Edi menggambar seorang pilot sesuai dengan cita-citanya. Wandi menggambar seorang dokter dengan steteskop melingkar di lehernya. Lulu menggambar seorang guru yang sedang mengajar. Didi kelihatannya bingung, Ia belum menggambar. Bu guru datang menghampirinya dan bertanya. ” Mengapa kamu belum menggambar, Di?” “Saya bingung menggambarnya Bu guru sebab cita-cita saya ingin kawin.”
cerita bergambar menggapai cita cita