Jadi apabila kini banyak orang bertanya, "Kapankah datang pertolongan Allah?" maka itu bukanlah perkataan dari kerapuhan hati. Karena ungkapan itu terlahir dari pengharapan yang luar biasa terhadap kasih Ilahi. Ketiga, jangan menyerah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. Kalau memang pertolongan Allah itu dekat, maka sedekat apa sih? Rasatawakal dan berserah diri pada Allah itulah sifat utama yang dapat mendatangkan pertolongan Allah pada kita. Rasa tawakal dan yakin akan pertolonga Allah itu juga akan membebaskan kita dari rasa gelisah, panik, takut, cemas, tertekan, stres berkepanjangan yang dapat mengacaukan jalan fikiran dan ketahanan tubuh kita. AL ANFAL AYAT 9-10 Sebagaimanatertuang di dalam firman-Nya: " (Yaitu) ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari bawah kalian, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (kalian) dan hati kalian naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka. Akhirnya Biarkan Allah yang menyelesaikan masalahmu dengan caraNya. Catatannya yang penting kita penuhi syaratnya. Syarat-syarat agar pertolongan Allah datang 1. Ikhlas dalam beraktifitas 2. Berpegang teguhlah Ketakwaanmu 3. Istiqomah berpegang al-Haq 4. Berpegang teguh Islamul kaffah 5. Terus menerus di atas Dzikrullah 6. Kokoh di atas kesabaran AllahSWT memberikan pertolongan kepada hamba-Nya saat terjepit REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Allah SWT senantiasa menolong hamba-Nya saat dalam kondisi sulit. Bantuan dari Allah SWT kepada umatnya juga telah dikisahkan dalam Alquran. Dilansir dari laman Saaid pada Senin (15/3), berikut beberapa pertolongan yang diturunkan Allah SWT kepada umatnya, senam irama tanpa alat bertumpu pada gerakan dasar. KETIKA berada dalam kesusahan, kebanyakan manusia hanya bisa mengeluh, frustasi, galau dan tidak sedikit yang menyerah dengan mengakhiri hidupnya. Perbuatan seperti ini sangatlah tidak disukai oleh Allah. Karena apa? Allah sudah menjanjikan atas kamu bahwa Allah akan menolong hambanya yang berada dalam kesusahan. Apa kamu tidak menyadari hal itu? Ataukah tidak mengetahuinya? Kini saudara kita yang berada di Palestina sedang menghadapi ujian dari Allah SWT. Mereka harus mempertaruhkan harta, jiwa dan raga demi mendapatkan haknya. Bila mereka saja kuat dalam menghadapi hal itu, mengapa kita tidak? BACA JUGA Sabar dan Syukur Atas Kuasa Allah yang Terjadi pada Kita Ujian yang cukup besar yang diterima oleh saudara-saudara kita merupakan pelajaran untuk kita. Bahwa sesungguhnya dengan keimanan yang meyakini akan adanya Allah, ujian sebesar apapun akan sanggup untuk dilakukan. Bahkan akan terasa ringan saat dijalani. Memang masih ada segelintir saudara kita yang berada di Gaza, kini mulai kehilangan semangat hidupnya. Untuk itu marilah kita beri semangat kepada saudara-saudara kita agar semangat mereka untuk berjihad di jalan Allah kembali muncul. Yakinilah bahwa Allah pasti akan memberikan pertolongan kepada setiap hambanya yang beriman. Banyak contoh-contoh dari kisah para nabi sebelumnya yang menunjukkan pertolongan Allah kepada mereka. Misalnya, kisah Nabi Musa dan Bani Israil yang sedang diincar oleh Fir’aun dan pengikutnya. Ketika pengikut Nabi Musa dan pengikut Fir’aun sudah bertatap-tatapan, pengikut Nabi Musa sudah merasa gencar. Mereka sudah frustasi dan tidak tahu lagi mau berbuat apa. Tapi, Nabi Musa bersikap tenang. Lalu ia memohon kepada Allah dan meminta perlindungan dari-Nya. Seketika itu pertolongan Allah pun datang. Melalui tongkat Nabi Musa, lautan menjadi terbelah sehingga Bani Israil dapat melewati jalan tersebut. Sedangkan Fir’aun dan pengikutnya yang berusaha mengejar itu ditenggelamkan oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, Pergilah bersama hamba-hambaKu Bani Israil pada malam hari, dan pukullah buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, engkau tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir akan tenggelam.’ Kemudian Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka,” QS. Thaha 77-78. BACA JUGA Berobat dan Sabar Bisa Mengantarkan Anda ke Surga Subhanallah, begitu besarnya rasa cinta Allah kepada hambanya. Hingga Dia memberikan pertolongan kepada hambanya yang sedang berada dalam kesulitan. Dengan cara yang mungkin tidak masuk akal, tapi itulah Allah. Allah Maha Besar atas segala sesuatu. Oleh karena itu, saudara-saudaraku yang kini sedang mengalami kesulitan, janganlah kalian berputus asa. Karena orang-orang yang berputus asa tidak akan bisa menyelasaikan semua masalahnya. Melainkan menjadikan masalah itu beban dalam hidupnya. Tapi, bersikap tenanglah dalam menjalani kesulitan. Karena kita harus yakin bahwa pertolongan Allah itu pasti datang. [] Oleh Hana Nusaibah Mahasiswa Bogor Email [email protected] DALAM hidup ini, ada kondisi dimana kita pernah berpikir betapa berat dan kerasnya perjalanan yang kita lalui. Saat hati kita tidak bisa lagi menahan beban masalah. Saat merasa lunglai, lemah, dan berat melangkahkan kaki, merasa bingung dalam menghadapi berbagai suasana hidup yang sulit dan berat. Betul? Yaa mungkin kita pernah merasa bahwa ketika kita berpikir demikian, kita lemah. Sebenarnya tidak, Itu bukan tanda – tanda kelemahan yang patut disesali. Sebab manusia diciptakan Allah dalam keadaan lemah. Tapi Allah berjanji, bahwa Ia tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuan. BACA JUGA Jika Ada Pertolongan Allah kenapa Harus menyerah? Buya Hamka pernah mengatakan “Tingkat cobaan iman tak ubahnya dengan anak tangga yang bertingkat-tingkat. Tiap satu anak tangga dinaiki, datang dari bawah suatu pukulan hebat mengenai tubuh orang yang mendaki. Kalau tangannya kuat bergantung, kalau kakinya kuat berpijak, dan kalau akal pikirannya tetap waspada, pukulan itu malah mendorong menaikkannya ke anak tangga lebih tinggi. Kalau tidak, maka pukulan tersebut dapat menjatuhkan dan merobohkannya.” Yang paling disayangkan, kalau robohnya tidak satu dua anak tangga ke bawah, tapi jatuh ke anak demi anak tangga hingga ke dasar. Bahkan karena lemahnya, seseorang bisa sulit untuk bangkit lagi. Imam Hasan Al Basri mengungkapkan, “Ketika badan sehat dan hati senang, semua mengaku beriman. Tetapi setelah datangnya cobaan, barulah diketahui benar atau tidaknya pengakuan itu. Orang yang ingin permintannya cepat terkabul dan tidak sabar menunggu, itulah orang yang lemah imannya.” Mari kita cek and ricek lagi kondisi hati kita. Coba kita kilas balik kisah – kisah terdahulu. Dimana para Nabi dan Rasul, Allah beri ujian yang sangat berat dalam hidupnya. BACA JUGA 9 Alasan Anda Tak Boleh Menyerah Contoh seperti kisah Nabi Nuh as yang menyeru pada umatnya namun anak dan istrinya tidak mau menjadi pengikutnya. Bahkan saat Allah memerintahkan naik perahu, anak dan istrinya tetap tidak mau ikut. Ada lagi kisah Nabi Yusuf as yang dibenci oleh saudara nya sendiri hingga ia dibuang. Lebih lagi kisah perjuangan Rasulullah ﷺ yang penuh lika liku tiada tara. Tapi pernahkah para Nabiyullah tesebut mengeluh? Tidak. Sekali kali tidak. Cukup dengan iman di hati mereka. Bahwa beriman kepada Allah memang menghendaki perjuangan, pengorbanan, sekaligus keteguhan hati. Ujian tersebut untuk membuktikan cinta kita pada Allah dan menempa hati kita agar semakin kokoh. Seperti kondisi sekarang yang kita tahu, kasus COVID- 19 masih belum membaik. Tapi apakah kita akan terus bersedih dan menyalahkan kondisi? Tidak bukan. sekarang waktunya untuk beradaptasi. Semua yang serba online termasuk kerja, kuliah, sekolah dan yang lainnya bukan lagi hal yang mesti dirundungi. Meskipun masih ada kekurangan di sana sini. Akan tetapi kita sebagai orang yang beriman, gak boleh kalah sama keadaan. Kita gak boleh kalah sama ujian yang sedang kita hadapi. Sebab Allah lebih tau kita bahkan lebih daripada diri kita sendiri bahwa kita pasti mampu menghadapinya insyaallah. Yakin deh semua yang sudah terjadi itu pasti ada sesuatu yang sudah Allah siapkan buat kita. Terlebih untuk orang-orang yang beriman. BACA JUGA Pertolongan Allah Lebih Dekat kepada Orang yang Rutin Beramal Baik Bahkan dikeluarkannya Nabi Adam as dan Siti Hawa dari surga nampaknya seperti sebuah bencana. Padahal? Berjuta hikmah Allah tampakkan setelahnya. Buktinya? Kita hadir di bumi ini sebagai pemimpin. Lantas, kapan pertolongan Allah itu datang? Ibnu Atthaillah memberi pengarahan yang sangat bagus dalam hal ini “Tampilkanlah dengan sesungguhnya sifat-sifat kekuranganmu niscaya Allah menolongmu dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Bersungguh-sungguh dengan kehinaanmu niscaya Allah menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan ketidakberdayaanmu, niscaya Allah menolongmu dengan kekuasaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan kelemahanmu niscaya Ia menolongmu dengan kekuatan-Nya.” Dan pertolongan itu pasti. [] “…Kapankah datangnya pertolongan Allah? Ketahuilah olehmu, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” Al-Baqarah 214Ayat ke-214 dari Surah Al-Baqarah ini turun pada waktu perang Khandaq, dimana umat Islam ditimpa kesulitan, keletihan, kelaparan dan bermacam-macam penderitaan. Sedangkan kaum musyrikin memperlihatkan permusuhannya dengan gencar, sehingga para sahabat ada yang mengeluh. Rasul pun bertanya Kapankah datang pertolongan Allah? Allah menjawab “Ketahuilah olehmu, bahwa pertolongan Allah itu dekat.”Ayat ini merupakan jawaban sekaligus janji Allah atas pertanyaan hamba-Nya tentang kapan datangnya pertolongan Allah. Kita semua tentu yakin bahwa Allah tidak akan ingkar janji. “…Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji.” Ali Imran 9Ketika berbagai persoalan hidup datang silih berganti mendera seseorang. Ketika kesulitan demi kesulitan tak henti-hentinya mengiringi langkah kakinya. Ketika segala usaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik seolah menemui jalan buntu. Ketika itu, seseorang mungkin bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa semua ini terjadi? Kapan pertolongan Allah akan datang?Pertanyaan dengan nada agak menggugat’ ketetapan Allah disertai rasa ragu akan datangnya pertolongan dari-Nya, pada hakekatnya menunjukkan keputusasaan serta ketidaksabaran seseorang dalam menjalani proses kehidupan ini merupakan proses perjalanan panjang manusia, lengkap dengan lika-liku serta pernak perniknya yang harus terus dijalani dengan selalu memohon bimbingan serta petunjuk duka, derita, kesedihan, serta segala bentuk ujian dan cobaan hanyalah sebuah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam buaian suka, gembira, senang, serta berbagai bentuk kebahagiaan warna-warni kehidupan yang hadir mengiringi langkah kaki kita hanyalah peristiwa sesaat yang selalu datang silih berganti. Kesenangan hanyalah sesaat, pun kesedihan tidak akan berlangsung lama. Duka hanya sekedar mampir, suka pun datang menggantikannya. Ketika kesengsaraan menyapa kita, kebahagiaan sudah siap menjemput kita. Demikian seterusnya, tidak ada yang abadi, semua hanyalah peristiwa temporal, sesaat yang datang silih berganti, saling sinilah letak keadilan Allah. Kebahagiaan akan terasa begitu indah, ketika sebelumnya kita mengecap rasanya kesengsaraan. Suka menjadi pelipur lara yang begitu berharga, ketika duka lebih dahulu menyapa kita. Pun kesenangan menjadi sangat berarti, ketika sebelumnya kesedihan akrab menemani kita. Manis akan terasa manis, setelah kita mengecap rasanya demikian tidak sepatutnya lagi kita mempertanyakan kenapa ada derita ketika bahagia tercipta, kenapa ada sang hitam, jika putih menyenangkan.* Ruang Inspirasi, Rabu, 3 November Cikarang.— Saudaraku. Mungkin di antara kita, sering kali dihadapkan pada suatu masalah. Padahal, Kita merasa telah berusaha semaksimal mungkin namun masalah yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan?Ketika segala usaha untuk mendapatkan kehidupan yang ‎lebih baik seolah menemui jalan buntu. Ada rasa lelah, gundah, gelisah, dan lain–lain. Dan berharap–harap datangnya pertolongan dari Allah-Rabb semesta alam Yang bersemayam di atas Arsy. Ketika itu, seseorang mungkin ‎bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa semua ini terjadi? Kapan pertolongan ‎Allah akan datang?‎Sesungguhnya hal itupun pernah dihadapi para Shahabat Rasulullah SAW dan Umat Islam yang bersama Beliau. Kondisi tersebut terjadi berkaitan dengan peristiwa Perang Ahzab. Ketika itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendapat berbagai kesulitan yang sangat hebat dan kepungan musuh yang sangat ketat. Sebagaimana peristiwa tersebut dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 214“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta goncangan jiwa dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”Pertanyaan dengan nada agak “menggugat” ketetapan Allah disertai ‎harapan akan datangnya pertolongan dari-Nya, ini menunjukkan betapa berat dan sulitnya situasi dan kondisi yang dihadapi umat ketika itu. Namun demikian ‎menurut Prof Nurcholis Majid dalam buku Pemerintahan yang Amanah, pernyataan tersebut pada hakekatnya juga menunjukkan wujud ketabahan yang luar biasa umat Islam ketika itu. Artinya dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti krisis atau apapun, umat diharapkan tetap mampu mempunyai kekuatan untuk menguasai dirinya sendiri dan masih berbuat. Sehingga segenap umat mampu menanggalkan menjabarkan, di balik firman Allah tersebut sesungguhnya ada pesan moral yang perlu diterapkan. Yakni manusia dianjurkan untuk tetap berbuat kebaikan meski dalam keadaan kritis sebab hanya dengan itu sajalah manusia dapat terselamatkan dari jurang krisis yang mendera. Pasalnya, kehidupan ini merupakan proses perjalanan panjang manusia, ‎lengkap dengan lika-liku serta pernak perniknya yang harus terus dijalani ‎dengan selalu memohon bimbingan serta petunjuk dari-Nya.‎Hadirnya duka, derita, kesedihan, serta segala bentuk ujian dan cobaan ‎hanyalah sebuah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak terlena ‎dalam buaian suka, gembira, senang, serta berbagai bentuk kebahagiaan ‎lainnya. ‎ Dunia hanyalah tempat singgah kita, jangan sampai kita terlalu mencintai dunia sampai lupa dermaga akhir kehidupan kita, yaitu akhirat. Seimbangkan kehidupan di dunia dan di akhirat. Isilah tabungan kita dengan kebaikan, sehingga kelak di akhirat kita tinggal menikmati jerih payah kita di dunia. “Bekerjalah seperti kita akan hidup seribu tahun lagi, namun beribadahlah seperti kita akan mati satu hari kemudian.”Bagaimana Caranya Agar Turun Pertolongan Allah ?Jadi, apapun masalah yang kita hadapi, tentu ada solusinya, demikian juga setiap penyakit pasti ada obatnya. Sebesar apapun utang yang membelit Anda tentu ada jalan keluarnya. Yakinlah Pertolongan Allah itu dekat. Pasalnya, Allah akan senantiasa menolong setiap hamba-hamba-Nya yang meminta pertolongan-Nya.‎“...Ketahuilah olehmu, ‎sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” Al-Baqarah 214‎. Berikut ini beberapa langkah yang perlu kita lakukan untuk menjemput turunnya pertolongan Allah Bertobat. “Bersegeralah menuju ampunan dari Rabb-mu dan bersegeralah menuju Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi.” Ali Imran 133;Memohon Bimbingan dan Petunjuk-Nya. “Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati". QS. Al-Baqarah 38;Zikir Ingat kepada Allah dan Bersyukur atas Karunia-Nya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” QS. Al Baqarah 153;Minta Tolonglah dengan Sabar dan Shalat. “Dan minta tolonglah dengan sabar dan sholat.” al-Baqarah 45;Berjihad di Jalan Allah, Membela Kaum tertindas. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Muhammad 7;Tingkatkan Ikhtiar dan Amal Shaleh. “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” An-Nahl 97;Bersedekah. “Bentengilah harta-harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit dengan sedekah, dan hadapilah gelombang bencana dengan doa dan tadharru’dengan penuh pengharapan.” HR. Tabrani.Demikianlah beberapa langkah yang perlu kita lakukan dalam upaya menjemput pertolongan Allah. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Allah Bless You. Bismillah ! az. Jakarta - Pertolongan Allah SWT menjadi harapan tiap orang dalam berbagai kesempatan. Hanya dengan pertolongan Allah SWT, segala yang baik akan menjadi pertolongan Allah SWT, harapan manusia mustahil bisa menjadi kenyataan. Jika pertolongan Allah SWT sangat penting, bagaimana supaya manusia bisa selalu mendapatkannya tepat waktu termasuk dalam kondisi mendesak? Dalam kondisi tersebut, tiap manusia bisa belajar dari Al-Qur'an surat Muhammad ayat 7,يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْArab latin Yā ayyuhallażīna āmanū in tanṣurullāha yanṣurkum wa yuṡabbit aqdāmakumArtinya Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan ayat tersebut Allah SWT menegaskan, pertolongan terkait dengan perbuatan serupa tiap manusia pada agamaNya. Pertolongan Allah SWT berkaitan juga dengan keterikatan manusia pada hukum ayat tersebut, bagaimana setiap manusia bisa menolong agama Allah SWT?Manusia ternyata tidak perlu repot untuk memberikan pertolongan pada agama Allah SWT. Tiap manusia cukup taat dan berpegang teguh pada ketentuan yang diberikan Allah SWT. Ketaatan ini tak boleh luntur dalam berbagai kesempatan di kehidupan taat, tiap manusia juga harus mampu menjauhkan diri dari hawa nafsu. Jika sudah teguh menerapkan aturan dan mengendalikan hawa nafsu, manusia harus yakin pertolongan Allah SWT pasti diberikan. Wajib dipahami, pertolongan Allah SWT akan datang di waktu yang orang-orang teladan di lingkungan sekitar bisa menjadi contoh selalu taat pada aturan Allah SWT. Tindakan yang selalu hati-hati supaya tidak menyimpang dari syariat agama dan menentang hawa nafsu dapat menginspirasi, supaya jangan sampai bertindak tak sesuai ketentuan Allah sejatinya tidak bisa hidup kecuali dengan pertolongan Allah SWT. Pertolongan dari pihak lain tidak bisa diharapkan berdampak positif pada kehidupan manusia, kecuali yang berasal dari Allah pertolongan Allah SWT bisa dilihat dalam firmanNya surat Ali 'Imran ayat 126,وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِۦ ۗ وَمَا ٱلنَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِArab latin Wa mā ja'alahullāhu illā busyrā lakum wa litaṭma`inna qulụbukum bih, wa man-naṣru illā min 'indillāhil-'azīzil-ḥakīmArtinya Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. row/erd

kapan pertolongan allah datang