32thoughts on " Restoran taman Pringsewu Tegal " Xeo March 23, 2017 at 5:02 pm. salam kenal semua , beberapa hari yang lalu saya dan rombongan dari sekolah pariwisata jakarta mengunjung rumah makan pringsewu tegal , saya kagum dengan pemandangan yang ada disana sangan menarik dan menyegarkan mata , makanan yang di tawarkan disana sangat menarik dan rasanya tidak kalah jauh denag senam irama tanpa alat bertumpu pada gerakan dasar. May 20, 2018 Jalan-jalan di kota lama memang mengasyikan. Dan kalau udah capek juga perut krucuk-krucuk jangan khawatir bakal kelaparan. Selain beberapa cafe dan rumah makan yang sudah dulu ada, sekarang ada restoran baru buka yang layak jadi rujukan kamu semua gaes. Namanya Restoran Pringsewu. Kalau kamu merasa familiar sama nama RM Pringsewu kamu ga salah kok. Karena rumah makan ini memang bukan pemain bisnis kuliner baru, tapi justru sudah lama banget. Dan kebanyakan rumah makannya buka di jalur pantura. Pasti buat kamu yang biasa bepergian di jalur utara pulau Jawa bakal sering lihat spanduk dan penunjuk RM Pringsewu 'beberapa meter lagi' sepanjang jalan. Pringsewu Semarang sudah resmi dibuka per 12 Mei 2018 lalu. Dan alhamdulillah pada hari Sabtu 19 Mei 2018, beberapa teman-teman blogger Semarang diundang oleh pihak Pringsewu sehingga bisa berbuka bersama sekaligus bertemu dengan Bapak Aryanto Wahyu & Bapak Rosyad Khan Dir Marketing serta Bapak Sunarto Manager. Sebelum waktu berbuka tiba, kami juga sempat medengarkan sejarah gedung yang ditempati Pringsewu serta cerita tentang wayang suket Dewi Sri dari Duta Kola yaitu pak Rofiq Achmad. Temu Pringsewu dengan Blogger photo credit IkaPuspita1 wayang suket dewi Sri Untuk di Semarang sendiri, restoran Pringsewu yang berlokasi di Jalan Suari 10 – 12 adalah cabang ke 21 dari seluruh jaringan rumah makan Pringsewu yang dimiliki. Dengan suasana klasik retro yang menempati gedung bekas kantor pusat NV Kian Gwan milik raja gula Oei Tiong Ham mari kita intip yuk bagaimana suasana di dalam Resto Pringsewu ini. RM. Pringsewu dari depan dan bagian dalam resto Ada toko oleh-oleh juga di RM Pringsewu Rumah makan Pringsewu ini kalau menurut saya cocok buat santap sekeluarga. Bukan cuma orang dewasa yang bakalan betah di sini, tapi anak-anak juga sepertinya senang buat 'eksplor' ruangannya yang luas. Pengunjung bisa milih duduk di area depan kasir, di selasar samping kasir, di bagian belakang yang ternyata semi outdoor atau di lantai 2 yang bisa juga buat event seperti ulang tahun atau acara kantor. Di lantai 2 ini ada spot yang asyik banget kalau makan sama pasangan sambil ngobrol melihat suasana kota lama saat malam hari. Duh romantis bingit deh. Kalau kamu masi jomblo jangan sedih lah, cari gebetan dulu ajak aja temen-temen buat nongkrong bareng. Ketika adzan maghrib tiba, kami pun segera membatalkan puasa terlebih dahulu dengan kolak berisi pisang, waluh dan singkong. Kemudian mulai makan makanan berat yang sudah disiapkan di meja. Yuk mari intip apa aja menu makanannya buncis cabe garam - tumis pakcoy gurameh gandum - pesmol gurame mendoan - onde-onde Sego Bandhem udang saus mangga - udang saus padang Beberapa masakan citarasa Indonesia khas Pringsewu cocok banget di lidah saya yang emang pecinta masakan nusantara. Alhamdulillah karena ga punya pantangan jadi bisa mencicipi semua makanan yang bikin air liur menetes. Ada udang saus padang dan saus mangga yang pedes manis, buncis cabe garam dan pakcoy bertabur bawang putih cincang goreng, gurame goreng gandum yang kriuk, dan favorit saya si gurame pesmol yang nyikmat abis. Selain menu utama, Pringsewu juga punya nasi bandhem yang disajikan apik di atas talenan beralaskan daun pisang. Dinamakan nasi bandhem karena nasinya dibentuk bulat kira-kira seukuran 2 kepalan tangan dan bisa buat bandhem *melempar. 1 porsi nasi bandhem ini pas cocok buat 1 orang karena isinya komplit banget termasuk lauk, sayur dan krupuk. Ada 2 pilihan nasi bandhem yaitu jenis geprak atau penyet. Rumah makan Pringsewu Semarang selain menerapkan kenyamanan dan kebersihan dengan menyediakan wastafel, toilet dan mushola, pengunjung juga bisa sekalian beli buah tangan di toko oleh-oleh yang ada di dekat mushola. Oei Tiong Ham adalah seorang kaya raya yang berasal dari Semarang. Menjadi salah satu orang termashyur di Asia Tenggara karena berdagang gula adalah takdirnya. Ada banyak sisa-sisa masa jayanya masih kokoh berdiri, namun tak banyak yang mengetahui bangunan itu adalah sederetan saksi bisu kisah sang raja gula. Saya termasuk orang yang suka merunut kisah Oei Tiong Ham. Senang sekali rasanya, ketika mendapat pesan dari mbak Uniek untuk berbuka puasa bersama di Restoran Pringsewu Kota Lama semarang yang baru saja dibuka. Usut punya usut, bangunan ini adalah peninggalan Oei Tjie Sin, ayah Oei Tiong Ham ketika merintis bisnis pertama kalinya. Senang rasanya, satu lagi "petilasan" sang raja gula saya kunjungi. Restoran Pringsewu Semarang terletak di Jalan Suari Kawasan Kota Lama Semarang. Fasad bangunan masih terjaga, menampilkan arsitektur Hindis dengan jendela-jendela tinggi, dan kayu-kayu besi sebagai lantai dan ornamen langit-langit. Berdiri sejak 1 Maret 1862, bangunan yang dulunya bernama NV Handel Matschappij Kian Gwan ini masih kokoh dan ternyata memiliki banyak ruangan di dalamnya. Pertama kali masuk, saya langsung disambut ruangan lobby yang sudut-sudutnya sudah direnovasi. Suasana berubah menjadi ala modern rustic berpadu dengan Scandinavian, dengan ruangan yang berpendingin udara. Ternyata, di lantai dasar juga ada sebuah open space yang cocok untuk out door seating seperti pesta atau sekadar ruangan untuk merokok. Di sudut lantai dasar juga ada Musholla dan toko oleh-oleh. Sensasi bangunan tua masih terasa, namun juga tetap bersih dan modern di beberapa sisi. Saya kemudian naik ke lantai dua tempat acara buka bersama. Lantai dua ini ternyata cukup luas, dengan layout ruangan seperti sebuah aula pertemuan. Cocok untuk yang ingin mengadakan acara grup seperti meeting, buka bersama, reuni, dan tentunya jamuan makan kelompok tour yang sedang berwisata di Kota Lama. Kabarnya, masih ada ruangan luas lainnya yang akan segera tersedia. Maklum, restoran ini masih sangat baru jadi banyak juga yang masih dipersiapkan. Sore itu ada beberapa menu yang disajikan. Semuanya masakan Indonesia berpadu dengan gaya masak ala peranakan, terlihat dari melimpahnya bawang putih goreng yang menjadi taburan di beberapa hidangan. Yang jelas ada satu makanan yang cukup menarik perhatian hari itu selain ragam menu Gurame yang disajikan, yaitu Nasi Bandem. Nasi Bandem adalah menu istimewa dari Restoran Pringsewu Semarang. Menu ini merupakan nasi kepal yang di dalamnya ada isian teri dan disajikan bersama lauk-pauk seperti telur dadar, bakso goreng, tahu, tempe, ayam, dan sambal. Unik, karena bentuknya yang tidak biasa seperti onigiri namun khas Indonesia. Menu ini hanya tersedia di Restoran Pringsewu Semarang saja, tidak ada di Restoran Pringsewu cabang lainnya. Waktu berbuka puasa tiba, saya kebagian menu ikan gurame pecak, dan buncis yang digoreng tepung ditaburi bawang putih goreng. Ikan gurame pecak cukup membuat lidah saya terlena. Paduan rempah yang pedas, wangi, dan kental menyatu dengan ikan gurame yang masih manis dagingnya. Sensasi ketika kuah dan daging ikan menyatu dengan nasi yang pulen namun tidak lembek benar-benar meningkatkan nafsu makan. Senangnya juga ikan guramenya tidak ada rasa tanah, seperti yang kadang ditemukan di ikan air tawar yang jelek perawatan budidayanya. Pemilihan yang cermat dari restoran ini pada bahan baku masakannya tentunya menjadi nilai lebih. Buncis goreng tepungnya juga renyah di luar lembut di dalam. Tepungnya tidak sekadar tepung yang tanpa rasa, namun tepung bumbu yang dari gigitan pertama langsung jelas terasa di lidah, menjelaskan kalau bumbu masakan ini kuat dan pas. Taburan bawang putih gorengnya benar-benar memperkaya cita rasa. Cocok diambil untuk ditaburkan di atas nasi dan memberikan sensasi kriuk ketika dikunyah. Nasi Bandem Gurame Pecak Jus jambu dan tempe mendoan menjadi penutup santapan petang itu. Tempe mendoannya ternyata memang tidak sesuai dengan ekpektasi saya yang berharap merasakan mendoan khas Purwokerto di Semarang. Mendoannya hanya sekadar tempe goreng tepung biasa. Memang belum ada rasanya tempat di luar Purwokerto yang menyajikan mendoan seenak penganan khas kebangaan wong Banyumasan itu. Namun, sambal cocolan tempe mendoannya enak. Sudah hampir mendekati sambal cocol tempe mendoan asli Purwokerto. Lebih dari semua kelezatan masakan itu, yang jelas saya senang berkunjung ke Restoran Pringsewu karena narasi Oei Tiong Ham-nya. Membayangkan sang raja gula remaja bermain di kantor ayahnya, atau membayangkan Oei Hui Lan anak Oei Tiong Ham berkunjung melihat aset-aset mereka di masa lalu adalah imajinasi yang sangat menyenangkan bagi saya. Di restoran ini, sebagian peradaban Asia Tenggara pernah tercipta. Jalur gula yang mahsyur, kisah sosialita dari Oei Hui Lan, kayanya Oei Tiong Ham, dan majunya Semarang karenanya, pernah disaksikan oleh sudut-sudut bangunan yang kini menjadi Restoran Pringsewu Semarang. Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukMenapaki jejak sejarah di Kota Lama Semarang, memang selau mencuri perhatian. terlebih menjelajahi setiap sudut kota lama, dengan bangunan dengan banginan bersejarah yang dimilikinya menjadi daya tarik tersendiri. Tentunya ada satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan yaitu mengulik kulinernya. Salah satu tempat yang pas diulik adalah Restaurant Pringsewu. Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukRestaurant ini memang tidak asing di dalam dunia kuliner, karena memang bukan pemain bisnis kuliner yang baru, tapi justru sudah sejak lama, dan kebanyakan restaurant ini buka di jalur pantura, tetapi memiliki cabang lain yang terletak di jalan Suari no. 10-12, Tiong Ham, Kota Lama, Semarang. Resto ini tampil dengan ciri khas bagunan Kota Lama Semarang yang eksotik. Menarik bukan? Restaurant dengan Konsep Heritage dari Bangunan Cagar Budaya Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukGedung yang digunakan dulunya pernah menjadi milik saudagar gula nomer dua terkaya di dunia, yaitu Oei Tiong Ham. Restaurant Pringsewu ini menggunakan bangunan yang terdiri dari dua lantai yang masih mempertahankan bentuk aslinya yang menarik wisatawan dari luar kota dan mancanegara. Bangunan ini menjadi salah satu dari sekian banyak bangunan yang masuk dalam cagar budaya. Selain berkuliner, Teman Traveler yang singgah tidak hanya untuk mencicipi hidangan yang ditawarkan Restauran Pringsewu. Kualitas Menu dan Masakan Menu di Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/Travelingyuk Bagaimana dengan menunya? Seperti Restaurant Pringsewu lainnya, cabang resto di Kota Lama Semarang ini juga menawarkan menu yang banyak dan nikmat. Ada beberapa menu yang bisa dibeli satuan dan bisa juga pesan menu prasmanan. Jail Break Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukSelain itu, Pringsewu ini berbeda dengan restaurant yang lain karena kualitas bahan bakunya sangat segar diproduksi sendiri loh! Selain lebih segar, harga bahan baku pun cenderung menjadi lebih murah karena memetik dari kebun sendiri, maka dari itu harga menu di restaurant ini juga ramah kantong. Fasilitas Prongsewu Resto Kota Lama Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukPringsewu Kota Lama ini merupakan bangunan dengan gedung berlantai dua yang cocok untuk acara santap sekeluarga, bukan hanya orang dewasa yang akan betah makan sekaligus nonkrong di sini, tetapi anak-anak juga akan senang untuk mengeksplor ruangan yang luas dan unik. Teman Traveler bisa memilih duduk di area depan kasir, atau di selasar sebelah kasir, dibagian belakang yang semi outdoor. Lantai dua bisa digunakan untuk menyelenggarakan event seperti acara ulang tahun atau kantor. Lantai Atas Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukRestaurant Pringsewu ini selain menerapkan kenyamanan dan kebersihan dengan menyediakan wastafel, toilet dan mushola, di sini juga menyediakan toilet untuk penyandang difabel. Di dalam bangunan ini juga ada spot-spot foto, mulai dari balkon atas yang masih berlantai kayu sejak dari tahun 1800an, jail break, Teraz Oei Tiong Ham, dan masih banyak lagi sudut lain dengan nuansa tempo dulunya masih sangat berasa lho! Menyediakan Toko Oleh-oleh Oleh-oleh di Restaurant Pringsewu Kota Lama Semarang c Atmakhati/TravelingyukTidak hanya gedungnya yang menarik, tempatnya yang luas, menu kulinernya yang menggiurkan, tetapi Restaurant Pringsewu ini juga menyediakan tempat pembelian buah tangan, jadi untuk Teman Traveler atau rombongan wisatawan dari luar, bisa makan dan menikmati kota lama sekaligus mencari oleh-oleh di sini. Selain itu, Restauran Pringsewu juga menyediakan pringsewu club card yang bisa digunakan oleh semua cabang restaurant pringsewu. Dengan kartu ini, Teman Traveler dapat menikmati diskon atau paket-paket khusus lainnya! Bagaimana? Bangunan tua dengan cendela besar bercat hitam ini wajib dikunjungi bukan? Advertisement Tags Pringsewu Pringsewu Semarang Resto Klasik Semarang

rumah makan pringsewu semarang